Glitter Words

Sabtu, 17 Desember 2011

Ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lamb.)


Ubi jalar
(Ipomoea batatas (L.) Lamb.)



VARIETAS
Terdapat 7 varietas unggul yang dilepas sejak tahun 1990 hingga 2001. Varietas-varietas ini yaitu Sari, Boko, Sukuh, Jago, Cangkuang, Sewu dan Kidal. Varietas lain yaitu Daya, Borobubudur, Prambanan, Mendut dan Kalasan.
SYARAT TUMBUH
Ubi jalar memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan hidup sehingga dapat dibudidayakan pada berbagai jenis lahan, ketinggian tempat, dan tingkat kesuburan tanah yang berbeda. Komoditas ini ditanam baik pada lahan sawah maupun lahan tegalan. Ubi jalar baik di tanam pada awal hingga pertengahan musim kemarau.
PRODUKTIVITAS
Luas panen ubu jalar di Indonesia sekitar 230.000 ha dengan produktivitas sekitar 10 ton/ha. Padahal dengan teknologi maju beberapa varietas unggul ubi jalar dapat menghasilkan lebih dari 30 ton umbi basah/ha.
TEKNIK BUDIDAYA
Ubi jalar di tanam di guludan dengan lebar 40 – 60 cm dan tinggi 25- 30 cm. Jarak antar guludan 80-100 cm sedangkan jarak tanam dalam baris sekitar 25-30 cm. Bibit ditanam dari stek pucuk atau tunas semai umbi. Takaran pupuk 100-200 kg urea + 100 kg SP 36 +100 kg KCI + 10 ton pupuk kandang/ha. Pupuk kandang diberikan bersamaan pembuatan guludan. 1/3 dosis urea dan KCI serta seluruh SP 36 diberikan pada saat tanam. Sedangkan sisanya, 2/3 Urea dan KCI diberikan pada saat tanaman berumur 1,5 bulan. Aplikasi pupuk harus ditutup dengan tanah. Ubi jalar dapat dipanen jika umbi sudah tua dan besar. Secara fisik ubi jalar siap dipanen apabila daun dan batang sudah mulai menguning. Di dataran rendah, ubi jalar umumnya dipanen pada umur 3,5 – 5 bulan. Sedangkan di dataran tinggi ubi jalar dapat dipanen pada umur 2 – 8 bulan. Hama utama adalah hama boleng Cylas formicarius, penggerek batang Omphisa anastomasalis serta nematode Meloidogyne sp yang merugikan ubi jalar. Penyakit utama pada ubi jalar adalah jamur stek Fusarium sp. dan kudis Spaceloma batatas. Pengendaliannya adalah dengan melakukan pengendalian OPT secara terpadu yaitu : penggunaan bibit/stek yang sehat, bebas penyakit, penanaman varietas tahan, rotasi tanaman bukan inang, sanitasi dan eradikasi tanaman pada saat panen. Pemberian mulsa jerami dapat mengurangi serangan penyakit, karena mengurangi percikan air hujan dan siraman yang membawa pathogen dari bagian bawah tanaman kebagian atas tanaman, selain itu pengguguran daun stek pada saat tanam, bertujuan untuk mengurangi sumber inokulum.
SENTRA PRODUKSI
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya dan Sumatera Utara.

0 komentar:

MORE POSTING

TV Indonesia

>>>Kalau Mau Nonton TV, stop/Pause the Gen FM Radio!
Glitter Words

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management