Glitter Words

Kamis, 05 Mei 2011

EFISIENSI PEMBERSIHAN DAN PEMILAHAN BENIH DENGAN BLOWER ASPIRATOR



EFISIENSI PEMBERSIHAN DAN PEMILAHAN BENIH 
DENGAN BLOWER ASPIRATOR


PENDAHULUAN
      Setelah benih dibersihkan, dilakukan pemilahan benih atau grading. Pemilahan didasarkan sifat fisik benih seperti ukuran, bobot, warna, panjang dan bentuk. Pemilahan benih dilakukan untuk mendapatkan mutu fisik benih yang seragam bentuk maupun ukurannya. Proses pembersihan dan pemilahan dapat dilakukan sekaligus dengan mesin tertentu. Namun beberapa mesin hanya dapat digunakan untuk pemilahan saja.


            Blower aspirator merupakan alat prosesing benih yang berfungsi untuk memisahkan kotoran atau pemilahan benih berdasarkan bobot materinya. Materi yang ringan akan tertiup lebih jauh dan akan tertampung di posisi paling atas. Materi yang yang lebih berat akan tertampung di bagian yang lebih bawah. Sehingga berdasarkan bobotnya kotoran atau benih dapat dipisahkan.

TUJUAN
     Untuk membersihkan benih padi dan memilah benih bayam.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pembersihan Benih Padi
Perlakuan
Hasil Pembersihan
Efisiensi
Tinggi
(8 putaran)
1. 91,0 gram
2. 1,0 gram
3. 7,0 gram

       91%
Sedang
(6 putaran)
1. 91,5 gram
2. 1,5 gram
3. 6,5 gram

      91,5%
Rendah
(4 putaran)

Keterangan :
1: benih bersih
2: kotoran berat
3: kotoran sedang
1. 92,0 gram
2. 0,5 gram
3. 7,0 gram

      92%

Perhitungan Efisiensi :
Bobot akhir    x 100%
Bobot awal
91,0 gram      x 100% = 91%
100 gram
Hasil Pemilahan Benih Bayam
Perlakuan
Hasil Pemilahan
Efisiensi
Tinggi
(6 putaran)
1. < 0,5gram
2. 37,5 gram
3. 61,0 gram
        
          < 5%
Sedang
(4 putaran)
1. 98,0 gram
2. < 0,5 gram
3. 1,0 gram
      
          98%
Rendah
(3,5 putaran)
1. 99,5 gram
2. < 0,5 gram
3. < 0,5 gram

         99,5%

            Dalam percobaan ini menggunakan mesin yaitu blower aspirator yang digunakan untuk membersihkan benih padi dan memilah benih bayam. Bagian -bagian pada blower aspirator adalah kipas, pintu 1 untuk benih yang bersih, pintu 2 untuk kotoran berat, pintu 3 untuk kotoran sedang, bagian paling atas untuk tempat kotoran ringan. Saringan yang terdapat dibagian atas memiliki lubang yang terlalu kecil sehingga mempengaruhi kinerja alat. Saat alat dimatikan kotoran yang menempel pada saringan susah dikeluarkan.
            Perlakuan pada padi dengan kecepatan tinggi (8 putaran), waktu sebesar 10 menit menghasilkan  bobot benih bersih sebesar 91 gram, kecepatan sedang (6 putaran) menghasilkan bobot benih bersih sebesar 91,5 gram, 4 putaran menghasilkan  benih bersih 92,0 gram.
            Perlakuan pada bayam dengan kecepatan tinggi (6 putaran), waktu sebesar 10 menit menghasilkan  bobot benih bersih sebesar <0,5 gram, kecepatan sedang (4 putaran) benih bersih sebesar 98 gram, dengan kecepatan rendah menhasilkan 99,5 gram.
            Kecepatan blower  berpengaruh dalam pembersihan benih padi dan pemilahan benih bayam. Kecepatan blower yang terlalu rendah menyebabkan kotoran sulit terangkat keatas, sehingga benih masih tercampur dengan kotoran. Kondisi benih padi yang dipisahkan dengan kecepatan sedang lebih seragam dan bersih dari kotoran. Pada kecepatan sedang ini lebih efektif membersihkan dan memilah benih. Pada kecepatan tinggi terdapat  sebagian benih  yang memiliki kualitas baik terangkat keatas.

KESIMPULAN
            Kecepatan blower sedang lebih efisien untuk memisah dan memilah benih daripada tinggi. Karena  benih yang dipisahkan dengan kecepatan sedang lebih seragam dan bersih dari kotoran

0 komentar:

MORE POSTING

TV Indonesia

>>>Kalau Mau Nonton TV, stop/Pause the Gen FM Radio!
Glitter Words

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management