Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan tanaman semusim yang berasal dari kelompok Leguminosae yang dapat tumbuh di segala macam tipe tanah. Tanaman kacang hijau memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Sub – divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiatus
2.2. Morfologi Tanaman Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau terdiri dari beberapa jenis seperti Walet, Bhakti, murai, perkutut, kenari, sriri dan Merpati. Tanaman ini berbatang tegak, bulat dan berbulu. Batang dan daun biasanya berwarna hijau, selain itu percabangan tanaman ini berasal dari tanaman utama. Jenis daun yang dimiliki kacang hijau adalah trifoliate yaitu daun yang terdiri dari tiga anak daun dengan letak yang berselang-seling. Bunganya berwarna kuning yang muncul pada cabang dan batang, tersusun dalam tandan serta dapat melakukan penyerbukan sendiri.
Buah Kacang hijau berbentuk silindris berupa polong yang didalamnya terdapat biji. Polong ini memiliki panjang 6-10 cm dan umumnya berbulu pendek. Biasanya, biji yang ada di dalam polong berwarna hijau, tetapi ada juga jenis kacang hijau yang bijinya berwarna kuning, cokelat atau hitam.
2.3. faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Kacang Hijau
Pertumbuhan kacang hijau dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya air, pH, suhu, pupuk dan jarak tanam. Kandungan air tanah berpengaruh nyata terhadap kandungan N daun dan akar, kandungan klorofil dan kerapatan stomata daun. Sedangkan, kandungan P dan K pada daun serta akar dipengaruhi oleh faktor tunggal. Kandungan air tanah juga berpengaruh terhadap jumlah bunga, jumlah polong, jumlah biji, bobot biji, dan indeks panen. Air adalah salah satu komponen lingkungan fisik yang sangat berarti bagi kehidupan. Menurut Krammer (1980), tanaman dapat menyerap air dari tanah bila retensi oleh partikel-partikel tanah lebih kecil daripada daya serap tanaman. Jika kandungan air tanah rendah maka tanaman tidak dapat menyerap air kemudian akan layu. Namun, jika dalam keadaan jenuh walaupun retensi oleh partikel tanah tidak ada, air tidak dapat diserap oleh tanaman. Fungsi air bagi tanaman adalah membentuk karbohidrat, menghindari hidrasi protoplasma dan sebagai perantara proses translokasi mineral dan zat makanan. Menutupnya stomata dapat menurunkan laju fotosintesis, perluasan akar, penyerapan hara dan mempengaruhi jumlah hormon endogen yang berperan dalam proses fisiologi tanaman (Anon, 1984 dalam Fernandez dan Shanmugasundaram, 1988). Kebutuhan tanaman akan air dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
1. Tipe da fase perkembangan tanaman
2. Tanah dan kandungan airnya yang berbeda – beda dan
3. Kondisi cuaca dari suatu daerah.
Tanaman kacang hijau membutuhkan air sebanyak 288 mm/musim atau evaporasi 3,6 mm/hari (Syamsiah dan Fagi, 1986). Kebutuhan air tanaman kacang hijau relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan tanaman legum lainnya. pH tanah yang ideal untuk pertumbuhan kacang hijau adalah lahan dengan pH tanah sekitar 5,8 serta mengandung banyak bahan organik. Selain pH, suhu juga mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Suhu yang optimum berkisar antara C, maka tanaman kacang hijau sesuai untuk dataran rendah hingga ketinggian mencapai 500 mdpl. Namun, tanaman ini cukup toleran terhadap cuaca yang kering serta dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang kisaran curah hujan sekitar 700 -900 mm / tahun.
Pupuk yang biasa digunakan adalah Urea (45 % N), SP-36 (36 % ), KCl ( 60 % O), dan pupuk majemuk (15-15-15). Suplai nitrogen di dalam tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam kaitannya dengan pemeliharaan atau peningkatan kesuburan tanah. Peranan N terhadap pertumbuhan tanaman adalah jelas, karena senyawa organik di dalam tanaman pada umumnya mengandung N anatara lain asam amino, enzim dan bahan lainnya yang menyalurkan energi (Nyakpa, 1988). P mempengaruhi tinggi tanaman, hasil dan berat bahan kering, bobot biji dan memperbaiki kualitas hasil serta mempercepat masa kematangan. Sedangkan, pengaruhnya terhadap resistensi penyakit dapat dikatakan bahwa P meningkatkan daya resistensi terhadap serangan penyakit terutama cendawan (Nyakpa, 1988). Kalium di dalam tanaman dapat berfungsi untuk menguatkan batang tanaman sehingga tanaman tidak mudah rebah, meningkatkan hasil produksi dan memperbaiki kualitas hasil. Selanjutnya, kalium akan meningkatkan resistensi tanaman terhadap serangan penyakit, terutama oleh cendawan (Nyakpa, 1988).
Jarak tanam yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan kacang hijau ada dua yaitu, jarak antar baris dan jarak dalam baris. Jarak antar baris berkisar antara 30-60 cm sedangkan jarak dalam baris 5-15 cm. Penanaman kacang hijau bisa dilakukan dengan pengolahan tanah atau tanpa pengolahan tanah. Hal itu dikarenakan pada tanah yang bertekstur berat pengolahan tanah akan meningkatkan aerasi tanah dan biji akan lebih mudah berkecambah. Tetapi, agar benih dapat berkecambah dengan baik, sebaiknya penanaman dilakukan saat tanah masih lembab atau saat sedang ada hujan.Terima kasih. Smoga Bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar