BUNGA DAHLIA
(Dahlia spp. L.)
Spesies : D. pinnata, D. variabilis, D. coccinea, D. juarezii
Varietas : Figaro dan Rigoletta.
Syarat tumbuh: Memerlukan sinar matahari yang berlimpah tanpa naungan, dapat tumbuh di setiap tanah lempung berpasir yang mengandung humus, memiliki tata udara baik dan gembur, keasaman tanah dengan pH=6,0-8,0, dan dapat tumbuh baik pada daratan tinggi dengan ketinggian optimum 700-1.000 m dpl.
Produktivitas : Bunga untuk areal tanam 1 tumbak (14 m2), dihasilkan bunga sebanyak 1500 kuntum setiap minggu selama 4 bulan panen. Besar ubi dan produksi ubi per batang tergantung dari jenis dahlia. Dahlia kaktus menghasilkan ubi yang besar dan dapat mencapai 2 kg/tanaman. Dalam 10 tumbak (140 m2) dihasilkan 400 kg ubi.
Teknik budidaya :
· Pembibitan : Teknik penyemaian bibit : perbanyakan generatif dengan benih, perbanyakan vegetatif dengan stek, perbanyakan vegetatif dari ubi.
· Pengolahan media tanam : Penanaman di polybag (dahlia mini dan dahlia besar) dengan media tanam sekam dan pupuk kandang (6:1) ke dalam polybag 30x20 cm, pembentukan bedengan dengan lebar 70 cm, tinggi 15 cm, dan panjang sesuai dengan kondisi lahan dan jarak antar bedengan 55 cm.
· Penanaman : Lubang tanam dibuat sedalam 20 x 20 x 20 cm pada jarak tanam 65-75 cm. penanamannya, ubi diletakkan mendatar di dasar lubang dan tutup dengan tanah setebal 5 cm. Dari tunas yang tumbuh hanya satu atau dua yang dibiarkan tetap tumbuh.
· Pemupukan : Dilakukan setiap 10 hari dengan urea, SP-36 dan KCl masing-masing 2 gram atau NPK sebanyak 5 gram. Pemberian pertama 10 hari setelah pindah tanam. Pupuk diberikan di dalam larikan sejauh 15 cm dari pangkal batang. Tutup pupuk dengan tanah.
· Panen : Bunga, tiga bulan setelah tanam, bunga pertama dapat dipetik 2 kali seminggu sampai 4 bulan kemudian. Bunga yang siap dipetik telah mekar penuh dengan diameter 10 cm. Ubi dipanen pada waktu tanaman berumur 7 bulan setelah tanam.
· Hama : Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn.) dengan gejala ulat menyerang tanaman ubi dan batang. Pengendalian dilakukan dengan membunuh ulat bersamaan dengan pembubunan dan penyiangan gulma, pemberian furadan walau tidak selalu efektif dan penyemprotan insektisida Indofuran 3G atau Hostathion.
· Penyakit : (1) Embun tepung/Powdery mildew, penyebab adalah jamur Oidium tingitanium Sphaetotheca mascularis atau Uncinula necator) dengan gejala bagian yang terserang, terutama daun, tertutup lapisan putih tipis seperti tepung, daun akan mengering dan gugur serta pengendaliannya dengan fungisida Benlate atau Rubigan 120 EC dan (2) Virus, penyebabnya jenis virus CMV, TSV, TSWV dan DMV, dengan gejala pertumbuhan tanaman abnormal sehingga tanaman kerdil dan pengendaliannya dengan mengendalikan perkembangan vektor serangga seperti aphid atau trips, merendam benih dalam air panas, menghancurkan tanaman terinfeksi dan menyemprotkan insektisida.
Sentra produksi : Di Indonesia untuk tujuan komersil, dahlia dibudidayakan di dataran tinggi Lembang dan Cianjur (Jawa Barat).
0 komentar:
Posting Komentar