see TERUNG
Klasifikasi Ilmiah
Terong atau terung ialah tanaman yang tergolong dalam keluarga Solanaceae dan genus Solanum. Ia merupakan tumbuhan asli India dan Sri Lanka, dan berhubungan erat dengan tomat dan kentang. Buahnya biasa digunakan sebagai sayur untuk masakan. Nama botaninya Solanum melongena.
Terong ialah tumbuhan hijau yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Dari segi botani, buah yang dikelaskan sebagai beri mengandung banyak biji yang kecil dan lembut. Biji itu boleh dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung alkaloid nikotin. Ini tidaklah mengherankan karena terong adalah saudara dekat tembakau.
Penanaman terong dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2010, dengan menyemai terlebih dahulu. Varietas terong yang ditanam adalah Texas Blue.
Alat dan bahan yang digunakan:
- arang sekam
- tray semai
- pupuk kandang
- air untuk membasahi arang sekam
- gembor
- label
- alat tulis
Adapun metodenya adalah:
- Mengisi tray semai dengan arang sekam sampai penuh
- Membasahi tray semai dengan air secukupnya hingga arang sekam menjadi basah
- Menanam benih terong ke dalam tray semai
- Menutup benih terong yang masih terlihat dalam tray semai agar benih tidak terbawa angina ataupun air
- Melabeli tray semai
- Meletakkan tray semai ditempat yang telah ditentukan
Pada 1 MST (19 maret 2010), dihitung Daya Tumbuhnya yaitu 38 dari 128 yang ditanam, sehingga Daya Tumbuhnya yaitu dengan membandingkan jumlah tanaman yang tumbuh dengan benih yang ditanam, (38/128) x 100%= 29, 69%. Pada 2 MST (17 Maret 2010), Daya Tumbuh meningkat menjadi 42,19%.
Terong dipindahkan di lahan pada 6 April 2010, dengan jarak tanam 50x50 cm. Jadi, dalam satu bedeng terdapat 2 baris penanaman terong. Pemupukan pada terong dilakukan pada 13 April 2010 dengan cara dikocor. Adapun dosisnya adalah 250 cc/tanaman. Sehingga
250 cc x 80 tanaman | = 20.000 cc/bedeng |
= 20 liter/bedeng | |
= 2 ember/bedeng |
Berikut adalah data hasil pengamatan kuantitatif pada tanaman terong:
Tabel 1.g. Rata-rata Hasil Pengamatan Kuantitatif pada Terong
Tanggal pengamatan | Tinggi Tanaman (cm) | Jumlah Cabang | Jumlah Daun |
21-Apr-10 | 4.90 | 3.50 | 4.20 |
28-Apr-10 | 5.25 | 5.20 | 5.00 |
5-May-10 | 5.91 | 5.80 | 6.50 |
12-May-10 | 8.30 | 6.60 | 6.60 |
19-May-10 | 10.30 | 8.00 | 8.70 |
23-May-10 | 13.85 | 10.00 | 9.70 |
Dari table di atas dapat terlihat dengan jelas bahwa terjadi peningkatan tinggi tanaman dari tiap kali pengukuran yang dilakukan, dengan tinggi rata-rata pada akhir pengukuran adalah 13.85 cm. demikian pula jumlah cabang juga meningkat dari tiap kali pengukuran, yang menunjukkan bahwa tidak ada cabang yang hilang akibat patah, dsb. Jumlah daun pun juga demikian.
Dari penanaman ini tidak diperoleh hasil panen, karena terong yang ditanam ternyata membutuhkan waktu lebih lama untuk pemamenan daripada yang diperkirakan semula. Hal ini disebabkan pula oleh factor tanah yang kurang sesuai, dan sempat mengalami cekaman kekeringan selama kurang lebih 1 bulan. Walaupun setiap hari tanaman disiram, namun itu hanya mempertahankan tanaman tetap hidup saja dan tidak berpengaruh banyak terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman, sehingga tanaman mengalami stress.
Hama yang menyerang tanaman terong diantaranya adalah Kumbang Daun (Epilachna spp.) yang gejalanya terdapat gigitan pada permukaan bawah daun, Kutu Daun (Aphis spp.) dengan gejala daun keriput atau keriting dan menggulung, Tungau ( Tetranynichus spp.) menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai kecoklatan atau hitam pada permukaan daun atas maupun bawah, Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.) yang menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih muda sehingga tanaman terkulai dan roboh, Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.) merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.
Sedangkan penyakit yang sempat menyerang terong adalah Bercak Daun yang disebabkan oleh jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp, Busuk Leher akar disebabkan oleh Sclerotium rolfsii dengan gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat, Rebah Semai disebabkan oleh Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp. dengan dejala batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut, roboh dan akhirnya mati.
DAFTAR TABEL PANGAMATAN TERONG (taruh di lampiran ajha ya,…)
Tabel 1.a. Pengamatan Kuantitatif Terong 21 April 2010
Tanaman | Tinggi Tanaman (cm) | Jumlah Cabang | Jumlah Daun |
1 | 4.50 | 4.00 | 5.00 |
2 | 6.50 | 5.00 | 5.00 |
3 | 5.00 | 3.00 | 4.00 |
4 | 6.00 | 3.00 | 4.00 |
5 | 4.50 | 4.00 | 5.00 |
6 | 4.00 | 3.00 | 4.00 |
7 | 4.50 | 3.00 | 4.00 |
8 | 5.00 | 3.00 | 4.00 |
9 | 5.00 | 4.00 | 4.00 |
10 | 4.00 | 3.00 | 3.00 |
Rata-rata | 4.90 | 3.50 | 4.20 |
Tabel 1.b. Pengamatan Kuantitatif Terong 28 April 2010
Tanaman | Tinggi Tanaman (cm) | Jumlah Cabang | Jumlah Daun |
1 | 6.00 | 6.00 | 5.00 |
2 | 6.00 | 6.00 | 6.00 |
3 | 4.50 | 5.00 | 5.00 |
4 | 5.50 | 5.00 | 5.00 |
5 | 5.50 | 6.00 | 6.00 |
6 | 4.00 | 5.00 | 5.00 |
7 | 5.50 | 5.00 | 5.00 |
8 | 4.00 | 4.00 | 4.00 |
9 | 7.00 | 5.00 | 4.00 |
10 | 4.50 | 5.00 | 5.00 |
Rata-rata | 5.25 | 5.20 | 5.00 |
Tabel 1.c. Pengamatan Kuantitatif Terong 5 Mei 2010
Tanaman | Tinggi Tanaman (cm) | Jumlah Cabang | Jumlah Daun |
1 | 6.00 | 7.00 | 7.00 |
2 | 7.00 | 7.00 | 8.00 |
3 | 6.00 | 6.00 | 7.00 |
4 | 6.50 | 6.00 | 7.00 |
5 | 6.50 | 6.00 | 7.00 |
6 | 4.50 | 5.00 | 5.00 |
7 | 6.60 | 7.00 | 7.00 |
8 | 5.00 | 4.00 | 5.00 |
9 | 6.50 | 5.00 | 6.00 |
10 | 4.50 | 5.00 | 6.00 |
Rata-rata | 5.91 | 5.80 | 6.50 |
Tabel 1.d. Pengamatan Kuantitatif Terong 12 Mei 2010
Tanaman | Tinggi Tanaman (cm) | Jumlah Cabang | Jumlah Daun |
1 | 8.00 | 6.00 | 7.00 |
2 | 9.00 | 7.00 | 8.00 |
3 | 10.00 | 8.00 | 7.00 |
4 | 9.00 | 6.00 | 7.00 |
5 | 10.00 | 6.00 | 6.00 |
6 | 8.00 | 7.00 | 7.00 |
7 | 8.00 | 7.00 | 7.00 |
8 | 5.00 | 6.00 | 6.00 |
9 | 9.00 | 6.00 | 5.00 |
10 | 7.00 | 7.00 | 6.00 |
Rata-rata | 8.30 | 6.60 | 6.60 |
Tabel 1.e. Pengamatan Kuantitatif Terong 19 Mei 2010
Tanaman | Tinggi Tanaman (cm) | Jumlah Cabang | Jumlah Daun |
1 | 9.00 | 5.00 | 6.00 |
2 | 10.50 | 9.00 | 9.00 |
3 | 10.50 | 8.00 | 8.00 |
4 | 11.50 | 7.00 | 8.00 |
5 | 11.00 | 9.00 | 9.00 |
6 | 9.00 | 10.00 | 11.00 |
7 | 11.00 | 9.00 | 10.00 |
8 | 9.00 | 7.00 | 8.00 |
9 | 11.50 | 7.00 | 8.00 |
10 | 10.00 | 9.00 | 10.00 |
Rata-rata | 10.30 | 8.00 | 8.70 |
Tabel 1.f. Pengamatan Kuantitatif Terong 23 Mei 2010
Tanaman | Tinggi Tanaman (cm) | Jumlah Cabang | Jumlah Daun |
1 | 11.50 | 8.00 | 7.00 |
2 | 17.00 | 11.00 | 11.00 |
3 | 16.00 | 11.00 | 11.00 |
4 | 12.00 | 9.00 | 9.00 |
5 | 15.00 | 10.00 | 10.00 |
6 | 12.00 | 10.00 | 10.00 |
7 | 16.00 | 11.00 | 11.00 |
8 | 11.00 | 9.00 | 9.00 |
9 | 14.00 | 10.00 | 9.00 |
10 | 14.00 | 11.00 | 10.00 |
Rata-rata | 13.85 | 10.00 | 9.70 |
Tabel 1.g. Rata-rata Hasil Pengamatan Kuantitatif pada Terong
Tanggal pengamatan | Tinggi Tanaman (cm) | Jumlah Cabang | Jumlah Daun |
21-Apr-10 | 4.90 | 3.50 | 4.20 |
28-Apr-10 | 5.25 | 5.20 | 5.00 |
5-May-10 | 5.91 | 5.80 | 6.50 |
12-May-10 | 8.30 | 6.60 | 6.60 |
19-May-10 | 10.30 | 8.00 | 8.70 |
23-May-10 | 13.85 | 10.00 | 9.70 |
Rata-rata | 8.09 | 6.52 | 6.78 |
0 komentar:
Posting Komentar