“DESAIN LANSKAP KEBUN RAYA BOGOR”
By: Paw
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia mempunya keanekaragaman dan kekayaan etnik budaya serta sumberdaya hayati yang tinggi. Dua sumber ini melalui peroses alami atau buatan manusia, selanjutnya membentuk tatanan lanskap dan pertamanan yang beragam dan memiliki nilai budaya yang tinggi. Kebun Raya Bogor adalah salah satu objek wisata yang sangat terkenal di Indonesia. Kebun ini terletak di jantung kota Bogor dengan ketinggian 260 m di atas permukaan laut, dengan curah hujan yang tinggi antara 3.000-4.300 mm per tahun. Luas Kebun Raya sekitar 87 Ha, dan jumlah koleksinya terakhir tercatat sekitar 13.714 spesimen. Berdasarkan data bulan Maret tahun 2003, koleksi tanaman hidup yang terdapat di sana berjumlah 3.452 jenis(species), yang mewakili 1.267 marga(genus), atau 220 suku(famili) .Koleksi tanaman Kebun Raya Bogor terdiri dari 70% yang berasal dari kepulauan Indonesia dan 30% tanaman berasal dari luar negeri. Keberagaman ini perlu dipelihara dan juga ditingkatkan kualitas dan perannya melalui perencanaan, perangcangan atau pengelolaan lanskapnya. Tidak hanya sebagai bentuk kekayaan alami milik bangsa tetapi juga merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang perlu dipelajari, dilestarikan, serta dibanggakan keberadaanya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Kebun Raya Bogor merupakan salah satu kawasan hijau yang masih bertahan di tengah-tengah suasana hiruk piku kota Bogor. Sebagai salah satu daya tarik kota Bogor adapun beberapa hal yang akan dibahas dalam hal ini, antara lain:
1. Bagaimana sejarah Kebun Raya Bogor?
2. Bagaimana Lanskap yang terdapat di Kebun Raya Bogor?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengenal dan mengetahui sejarah dari Kebun Raya Bogor
2. Dapat mengidentifikasi tipe-tipe dan jenis lanskap desain yang ada di dalam Kebun Raya Bogor
3. Mengetahui dan dapat menikmati fungsi serta manfaat dari Kebun Raya Bogor
1.4 MANFAAT PENULISAN
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada seluruh mahasiswa di Indonesia untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai desain lanskap dan manfaat dari kebun raya, kushusnya Kebun Raya Bogor. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan didalam meneliti, mempelajari dan mengidentifikasi ilmu arsitektur lanskap yang ada di Kebun Raya Bogor.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH KEBUN RAYA BOGOR
Kebun Raya Bogor atau disingkat dengan KRB, pada mulanya merupakan bagian dari 'samida' (hutan buatan atau taman buatan) yang paling tidak telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benuh-benih kayu yang langka. Di samping samida itu dibuat pula samida yang serupa di perbatasan Cianjur dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini kemudian dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten, hingga Gubernur Jenderal van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu sudutnya pada pertengahan abad ke-18.
Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.
2.2 LANSKAP KEBUN RAYA BOGOR
Lanskap menaruh perhatian yang besar terhadaap warisan bangsa ini. Segala yang terdapat di dalamnya, mulai dari gerbang utama (Main Gate) Kebun Raya Bogor boleh jadi merupakan satu sorotan tersendiri yang dapat menarik perhatian para pengunjung. Pada gerbang utama ini terdapat dua patung Ganesha yang melambangkan sumber atau icon ilmu pengetahuan. Selain itu, welcoming area yang dibuat oleh pihak Kebun Raya Bogor pun sangat terasa. Hal ini ditunjukkan dengan areal yang begitu luas dan multi fungsi. Untuk berkumpul, berfoto bersama teman atau kolega, bahkan sebagai tempat untuk menunggu. Setiap mereka yang berada di areal ini sangat mersakan kenyamanan dan keindahan akan view yang dibentuk pada gerbang utama dan elemen-elemen lanskap yang berada di sekitarnya, seperti pohon-pohon tinggi-besar serta perkerasan dan tangga; access menuju pusat informasi yang membuat pengunjung semakin kerasan berlama-lama di welcoming area sebelum melihat-lihat pemandangan yang lebih indah lagi ketika mereka masuk ke dalam Kebun Raya Bogor.
Berbagai macam taman yang sengaja dibentuk sebagai taman yang akrab dengan pengunjungnya antara lain Taman Astrid dan Taman Teysman. Yang akan dibahas pada laporan ini yaitu Taman Astrid. Taman Astrid dibangun untuk memperingati kunjungan Putri Astrid dan Pangeran Leopold dari Belgia pada tahun 1929. Jalan Astrid terbagi menjadi dua jalur yang dibatasi oleh bunga tasbih (Canna hybrida) berwarna merah dan kuning dengan daun berwarna cokelat kehitaman yang melambangkan warna bendera negara Belgia. Pohon-pohon Damar yang kokoh dan indah meneduhi kedua tepi jalan yang acapkali disebut juga ”jalan kembar”. Pola yang ditunjukkan ketika pengunjung memasuki jalan Astrid ialah harmonis, geometrik dan simetris tetapi tak kaku dan tak tertutup. Elemen utamanya yakni air (kolam dengan air macurnya) dan kelompok tanaman, dengan repetisi hijau daun dan warna bunga tasbih yang semakin memperkaya penglihatan. Selain meneduhi kedua tepi jalan, pohon damar juga sangat tepat difungsikan di taman Astrid karena pengunjung yang datang sering piknik berada di bawan pohon tersebut. English landsacape garden pun sangat terasa di Taman Astrid, di mana padang rumput yang luas dan kolam yang ada semakin membuat pengunjung merasakan keindahan dan kenyamanan. Karena itulah sebenarnya fungsi taman.
Selain Taman Astrid, tidak kalah menarik juga adalah taman Teysmann. Taman ini dibangun pada tahun 1884 oleh M.Treub. Taman ini merupakan tempat untuk mengenang Johannes Elias Teiysmann yang telah menjadi direktur Kebun Raya Bogor dari tahun 1831-1867. Taman ini merupakan taman yang memiliki corak mirip dengan British Garden (formal garden). Hal ini dapat terlihat dari elemen warna yang mencolok dan bentuk taman yang simetris. Pohon-pohon yang terdapat di taman Teiysmann dibentuk secara khusus, misalnya berbentuk piramida atau bundar. Pengelolaan taman simetris lebih susah dibandingkan dengan taman asimetris. Taman Teiysmann memiliki point of interest yang terdapat pada tengah-tengah taman, yaitu sebuah tugu atau monument sehingga menjadi vocal point dari taman tersebut. Selain itu, taman Teiysmann juga memiliki berbagai elemen-elemen taman yang penting, yaitu paving block, pot bunga, rumput, pedestrian line, tanaman bunga, tanaman pagar, dan semak kecil. Di sekitar taman Teiysmann terdapat pergola yang ditanami tanaman Passiflora coxinia.
Tidak kalah bersejarahnya ketika kita menapakan kaki beberapa meter setelah melewati pintu gerbang utama adalah Monumen Peringatan Istri Raffles. Bangunan ini bukan kuburan, tetapi sebuah monument peringatan yang dibangun oleh Stamford Raffles tahun 1814 untuk mengenang istrinya, Lady Olivia Marianne yang meninggal tahun 1814.
Objek utama dari Kebun Raya Bogor adalah Istana Bogor. Dahulu bernama Buitenzorg atau San Souci, dijadikan sebagai tempat pesanggrahan dari Gubernur Jenderal G. W. Baron Van Imhoff. lstana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744, berbentuk tingkat tiga, luas halaman 28,4 hektar, dan luas bangunan 14892 meter persegi. Berdasarkan bentuk bangunannya, Istana Bogor memiliki gaya eklektik(gaya bangunan setelah zaman klasik) yang merupakan penggabungan dari berbagai macam kebudayaan, yaitu Yunani, Renaissan, dan Romawi. Gaya Yunani dicirikan dengan adanya pilar-pilar tiang yang membentuk ionic(pilar atas berbentuk seperti tanduk), Doric(pilarnya polos), atau corentian(pilar atas berbentuk bunga) dan banyaknya patung. Gaya Renaissan dicirikan dengan bentuk bangunan yang simetris dan tripartis, yaitu memiliki sisi kanan, sisi kiri dan sisi tengah serta dengan struktur monumental, mewah dan diikuti dengan dengan elemen utama air(kolam) dan tanaman(kelompok tanaman). Selain itu terdapat pula tiga bagian bangunan, yaitu tangga, badan rumah dan atap. Adapun gaya Romawi dicirikan dengan adanya bentuk kubah pada bagian atas bangunan.
Tidak hanya lingkungan, taman dan bangunannya saja. Keindahan dan kenyamanan pun sangat mempengaruhi jalur jalan. Untuk mencapai suatu tempat dan peruntukan diperlukan access, dan Kebun Raya Bogor sangat memperhatikan access tersebut yakni jalur jalan, baik itu untuk kendaraan, pejalan kaki, maupun treking. Jalur kendaraan yang terdapat di Kebun Raya Bogor di-desain senyaman dan seunik mungkin. Meskipun jalurnya berkelok-kelok, para pengunjung tidak akan merasa bosan karena di sepanjang kiri-kanan jalan, tidak henti-hentinya Kebun Raya Bogor menyuguhkan pemandangan yang luar biasa indahnya.
Lalu lintas pedestrian yang bergerak pada bidang dasar sensitif terhadap tekstur permukaan yang akan menentukan jenis lalu lintas dan kecepatannya. Tekstur tertentu tidak saja akan menentukan jenis kelas penggunaannya tetapi juga mempunyai daya tarik. Ragam tekstur seperti kerikil, kerakal, koral merupakan barefoot pada jalur reflexology (geonggang jiap bodo). Lantai pada jalur pejalan kaki di Kebun Raya Bogor ada yang terbuat dari batu gico, batu putih, maupun perkerasan yang berwarna merah. Untuk memasang batu gico yang bermotif dengan pengulangan batu kecil-besar dan penempatannya yang dekat lalu berjauhan, diperlukan kesabaran sehingga benar-benar dapat difungsikan bagi pengunjung sebagai therapy. Pada perkerasan yang berwarna merah, motifnya di-desain dengan repetisi yang begitu unik. Oleh karena itu, beberapa jalur pedestrian memiliki keunikan dan fungsi tertentu yang mampu menjadi sorotan dan tentunya memberikan kenyamanan tersendiri bagi para pengunjung. Kebun Raya Bogor juga banyak memiliki koleksi tanaman serta pohon-pohon berbagai tingkatan umur, baik dari jenis yang umum ditemui hingga langka dan bisa menunjang unsur lanskap alami yang da didalamnya.
2.3 FUNGSI KEBUN RAYA BOGOR
Kebun Raya Bogor merupakan suatu karya lanskap indah yang mampu meperhijau suasana kota Bogor. Kebun ini memiliki banyak fungsi disamping sebagai paru-paru kota Bogor karena merupakan penghasil oksigen yang cukup tinggi untuk didaerah perkotaaan. Kebun Botani yang didirikan tanggal 18 Mei 181 7 oleh, Prof. Dr. C. G. L. Reindwardt yang kemudian dinamakan, s'Lands Plantentuinte Buitenzorg tersebut lebih dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor, yang ditujukan sebagai tempat pendidikan guru, koleksi tumbuhan juga dikembangkan menjadi kebun yang lain. Pada tahun 1822 Reindwardt diganti oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertama berhasil dicatat sebanyak 912 jenis(species) tanaman.
Saat ini, Kebun Raya Bogor tidak hanya terkenal sebagai kebun botani tropis, tetapi juga berfungsi sebagai kebun riset tanaman tropis dan kebun rekreasi yang cukup menyenangkan. Pada hari-hari tertentu, khususnya pada hari-hari libur, seperti hari sabtu dan minggu ataupun liburan sekolah, Kebun Raya Bogor akan dipadati oleh para pengunjung. Mereka menghabiskan liburan tidak hanya sekedar bersenang-senang seperti rekreasi, tour, fieldtrip tapi, adapula yang sengaja datang berkunjung untuk melakukan riset atau penelitian, bahkan ada yang memakai Kebun Raya Bogor sebagai tempat syuting film atau foto prawedding.
BAB III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kebun Raya Bogor merupakan peninggalan sejarah yang sangat bernilai tinggi dari generasi ke generasi dengan berbagai taman indah dan elegan serta didukung dengan koleksi tanaman-tanaman yang ada di Indonesia dan ada beberapa diantaranya berasal dari luar Indonesia. Bentang desain lanskap yang ditata dengan baik menambah keindahan yang ada didalamnya. Pembangunan taman-taman dan fasilitas penunjang di Kebun Raya Bogor juga dapat menunjang berbagai kegiatan yang menjadi tujuan pembangunan Kebun Raya Bogor. Selain itu, Kebun Raya Bogor juga mempunyai banyak manfaat, yaitu sebagai proses pembelajaran dan wisata sehingga Kebun Raya Bogor dapat menjadi sebuah karya lanskap yang fungsional dan memiliki nilai estetika tinggi.
3.4 SARAN
Dengan mengetahui tingginya nilai sejarah yang dimiliki Kebun Raya Bogor dan keindahan desain lanskapnya serta manfaat yang dihasilkan, pemerintah yang bersangkutan sudah seharusnya menjaga, merawat dan melestarikan serta memberikan fasilitas penunjang yang baik kepada warisan budaya tersebut agar bisa kita wariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Sebagai mahasiswa dan masyarakat sudah sepatutnya ikut mensukseskan program pemerintah dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup baik yang alami maupun berlandaskan sejarah dan budaya sebagai daya tarik negeri.
DAFTAR PUSTAKA
[anonim]. Kebun Raya Bogor. http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Raya_Bogor
(diakses tanggal 18 November 2010)
[anonim]. Kebun Raya Bogor. http://bogorinfo.com/kebunrayabogor.html (diakses tanggal 18 November 2010)
Sari, Putik. KEBUN RAYA BOGOR. http://putiksari.multiply.com/journal/item/14/KEBUN_RAYA_BOGOR (diakses tanggal 18 November 2010)
0 komentar:
Posting Komentar